Cara Mengatasi Sampah Plastik Agar Tidak Mencemari Lingkungan
Cara Mengatasi Sampah Plastik – sakinahbersamamu.com. Namanya sampah tetaplah sampah. Namun ada sebagian jenis sampah yang bisa dikatakan bermanfaat untuk lingkungan seperti sampah kompos dari daun pepohonan.
Tetapi tidak untuk sampah dari bahan plastik. Jenis sampah satu ini sebisa mungkin untuk dihindari dan diminimalis penggunaanya. Sampah plastik tengah mengancam semua lingkungan sosial mulai dari lingkungan rumah tangga hingga ancaman masalah sampah di lingkungan sekolah.
Adapun sampah plastik yang sering digunakan di lingkungan rumah tangga diantaranya, tas untuk berbelanja, cup minuman, mika bungkus makanan dan juga sampah popok sekali pakai atau pospak. Sebelumnya sudah saya tuliskan juga tentang keuntungan memakai popok pengganti pospak atau clodi.
Bukan rahasia umum lagi bahwa plastik merupakan bahan yang tidak bisa terurai. Bahkan waktu yang dibutuhkan untuk plastik bisa terurai itu adalah ratusan tahu. Sedangkan saat ini sampah plastik sedang mengancam bumi kita karena jumlahnya yang semakin menumpuk dan belum bisa terkendali dengan seharusnya.
Cara Mengatasi Sampah Plastik Dari Diri Sendiri
Cara terbaik untuk mengatasi sampah plasti tidak lain dan tidak bukan adalah dimulai dari diri sendiri, keluarga sendiri lalu lingkungan terdekat. Kesadaran yang tidak merata akan susah dikendalikan secara masiv untuk bersama-sama peduli pada pengurangan sampah plastik.
Berikut in beberapa langkah atau cara mengatasi sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan yang bisa dimulai dari diri sendiri. Ingat ya ini adalah cara terbaiknya. Dimulai dari diri sendiri. Karena percuma juga kalau kita kampanye sana-sini soal cara mengatasi sampah plastik tapi kita snediri tidak melakukannya.
Menurut kajian dinas lingkungan hidup, kesadaran pribadi sangat signifikan dalam mendukung gerakan pengurangan sampah plastik di masyarakat. Yuk simak pa saja hal yang bisa dilakukan dari diri snediri dulu ya.
Cara Mengatasi Sampah Plastik: Menggunakan Kantong Belanja Pribadi
Meskipun kantong plastik seringkali dianggap praktis, kesadaran untuk mengurangi sampah pribadi bisa dimulai dengan membawa kantong belanja sendiri saat berbelanja atau bepergian. Tindakan sederhana ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang terakumulasi di lingkungan.
Alhamdulillaahnya saat ini banyak minimarket yang tidak lagi menyediakan kantong plastik melainkan memberikan tawaran produk kantong belanja yang reuseable atau bisa digunakan berulang ketika berbelanja lagi.
Membawa Botol Minum atau Tumbler.
Ketika merasa haus, menghindari pembelian air minum kemasan dapat dilakukan dengan membawa botol minum atau tumbler dari rumah. Selain mendukung kepedulian terhadap lingkungan, penggunaan botol minum pribadi juga dapat menghemat biaya.
Menghindari Penggunaan Sedotan Plastik.
Sedotan plastik mungkin terlihat sepele, namun dampaknya dapat signifikan jika banyak orang menganggapnya remeh. Mulailah menggantinya dengan sedotan bambu atau kertas yang ramah lingkungan.
Agak aneh mungkin memakai sedotan bambu ya karena belum terbiasa saja sepertinya.
Menjauhi Produk Makanan dan Minuman Kemasan Plastik
Upayakan untuk tidak membeli produk dalam kemasan sachet, dan lebih baik memilih produk yang dikemas dalam ukuran besar guna mengurangi sampah. Jika memungkinkan, pilihlah produk yang dikemas dalam botol kaca atau bahan ramah lingkungan lainnya.
Mendukung Daur Ulang Sampah Plastik.
Walaupun tidak semua jenis plastik dapat didaur ulang, beberapa barang seperti botol minuman dan pot tanaman bisa diolah ulang. Kreatiflah dalam mendaur ulang sampah plastik, misalnya dengan mengubahnya menjadi hiasan atau barang lain yang berguna di rumah.
Cara Mengatasi Sampah Plastik Bersama Masyarakat
Setelah kita bahas cara mengatasi sampah plastik di skala pribadi, di poin ini lebih pada skala masyarakat. Karena baik pribadi maupun masyarakat sudah seharusnya bersinergi. Tak dipungkiri mengatasi masalah sampah plastik memang memerlukan usaha bersama dan langkah-langkah yang terencana. Berikut beberapa cara yang dapat diambil untuk mengatasi sampah plastik:
- Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:
- Edukasi masyarakat tentang dampak negatif penggunaan plastik dan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
- Sosialisasi program pengurangan penggunaan plastik di sekolah, tempat kerja, dan masyarakat umum.
- Recycle dan Daur Ulang:
- Mendorong sistem daur ulang yang efisien untuk berbagai jenis plastik.
- Memotivasi masyarakat untuk mendukung daur ulang dengan memisahkan sampah plastik dari sampah organik.
- Inovasi Bahan Baku Ramah Lingkungan:
- Mendorong pengembangan dan penggunaan bahan baku plastik yang dapat diuraikan oleh alam atau mudah didaur ulang.
- Mendukung inovasi teknologi untuk menghasilkan plastik ramah lingkungan.
- Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai:
- Menerapkan kebijakan pembatasan atau pelarangan penggunaan plastik sekali pakai.
- Mengganti plastik sekali pakai dengan alternatif ramah lingkungan seperti produk berbahan daur ulang atau bahan lain yang lebih mudah terurai.
- Kampanye Pengurangan Plastik:
- Mengadakan kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik dengan melibatkan perusahaan, komunitas, dan individu.
- Mendorong gerakan penggunaan wadah kembali dan pengurangan penggunaan kantong plastik.
- Pembersihan dan Pengelolaan Sampah yang Efektif:
- Meningkatkan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan teratur.
- Mengorganisir kegiatan pembersihan lingkungan untuk mengurangi sampah plastik di area terbuka.
- Pengembangan Alternatif Ramah Lingkungan:
- Mendukung penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk dan kemasan yang lebih ramah lingkungan daripada plastik tradisional.
- Kerjasama Internasional:
- Melibatkan kerjasama internasional untuk mengatasi masalah sampah plastik secara global.
- Berpartisipasi dalam inisiatif global yang bertujuan mengurangi penggunaan plastik dan mencari solusi bersama.
Menggabungkan berbagai strategi ini dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, bisnis, dan masyarakat, dapat membantu menciptakan solusi yang lebih holistik dalam mengatasi masalah sampah plastik.