Gaya HidupMuslimah

Malioboro Jogja Tutup Saat New Normal. Benarkah?

Malioboro Jogja Terkini Tutup Benarkah. Selama pandemi sudah jalan-jalan kemana nih. Tetap bertahan di rumah aja atau sudah mulai beraktifitas seperti saat masa normal. Baiklah apapun pilihan dan kesibukan kita masing-masing semoga selalu taat protokol kesehatan.

Baca Juga:

Wisata Cimory Prigen Cocok Untuk Edukasi Anak

Masjid Merah Pandaan Serasa di Cafe

Indahnya Negeri di Atas Awan

Jangan kasih lengah, meski vaksin akan segera diberikan gratis pada masyarakat. Karena namanya virus meski sudah ada vaksin sebagai perlindungan secara komunitas, tak ada jaminan juga kita sendiri aman dari virus ini.

Apakah Wisata Bali Juga Tutup?

Kita punya aktivitas ekonomi bisnis masing-masing yang memiliki kebutuhan mobilitas sendiri-sendiri. So pesan saya jangan suka langsung main klaim, main hujat dan sejenisnya hanya karena seseorang yang kita kenal harus beraktivitas di luar rumah. Mengingatkan boleh jika memang tahu sendiri kondisinya. Selingan dulu ya haha.

Well, dalam artikel ini saya ingin bercerita tentang Malioboro Jogja di masa pandemi atau new normal.


Baca Juga: wisata Jogja yang instragamable

Malioboro Jogja Saat New Normal

Mungkin banyak diantara teman-teman yang mempertanyakan kondisi Malioboro saat new normal seperti saat ini. Misalnya Malioboro Jogja tutup jam berapa, Malioboro Jogja ada apa aja, mall Malioboro Jogja ada apa aja, apakah masih buka seperti dulu, Malioboro Jogja buka atau tutup dan seterusnya.

Langsung aja ya, ceritanya kami berangkat dari Jatim menuju Jogja pada tanggal 21 Desember 2020. Karena membawa mobil pribadi, kami tidak membawa bukti tes swab antigen atau rapid test antigen. Kamipun saat perjalanan menuju Jogja sudah bersiap hati untuk balik kucing ke Jatim jikalau nanti di Solo di minta menunjukkan hasil tes tersebut (seperti yang sedang heboh di media saat itu).

Alhamdulillah, sampai di Seyegan kami tidak menemui pemeriksaan hasil tes. Kami pulang lagi menuju Jatim pada tanggal 24 Desember 2020 jam 6 pagi. Jadi totalnya, kami keliling Jogja dan sekitarnya itu pada tanggal 22-23 Desember 2020.

Malioboro Jogja Buka Jam Berapa

Selama di Jogja kami berkesempatan mengunjungi Malioboro sebanyak dua kali. Dan kami sengaja memilih waktu yang kami prediksi masih sepi lalu lalang orang di sana.

Kunjungan pertama sekitar jam 9 pagi. Toko dan mall sudah mulai buka sebagian begitu juga dengan PKLnya. Namun lalu lalang trotoar Malioboro masih sepi. Begitu juga dengan pasar Beringharjo juga buka dan tidak sepadat saat sebelum pandemi.

Malioboro Jogja jam 9 di masa pandemi

Kunjungan kedua sekitar jam 6 pagi. Petugas parkir mobil saja sampai belum datang. Dan kami masih menemui penjual oleh-oleh kaki lima sebagian juga sudah buka mulai dari penjual makanan khas Jogja, oleh-oleh khas Jogja, penjual baju dan lain-lain meski toko dan mall masih tutup.

Malioboro saat jam 6 pagi

Satu pemandangan khas di sana saat new normal begini adalah setiap pagi ada satuan petugas yang telah dikoordinir untuk menyemprot cairan disinfektan sepanjang jalan Malioboro.

Berdasarkan itu saya berkesimpulan Malioboro buka setiap waktu. Hanya saja di waktu tertentu tidak semua membuka lapak dagangannya. Kalau jalan rayanya sependek yang saya tahu terus dibuka.

Malioboro Jogja Malam Hari

detik.com

Saat melewati Malioboro Jogja di malam hari kami tetap menemui angkringan khas Malioboro Jogja, para PKL, mall dan toko, serta sajian penampilan angklung di Malioboro khas Jogja banget. Tempat-tempat nongki di sini juga tetap ada tetapi diberi batas jarak di setiap tempat duduknya. Sehingga satu kursi panjang hanya bisa di pakai satu atau dua orang dengan berjarak.

Masih tetap terlihat pejalan kaki sepanjang jalan ini entah penduduk lokal atau wisatawan yang jelas aktivitas ekonomi di Malioboro saat malam haripun masih ada. Sepertinya batas jam bukanya yang dibatasi.

Alamat Malioboro Jogja

Bicara soal alamat, namanya jalan ya tidak ada alamat khusus ya. Jadi kalau teman-teman menuju Jogja dengan menggunakan kereta bisa turun di stasiun Tugu. Nah di samping stasiun ini sudah jalan Malioboro.

Mengutip wikipedia, jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogykarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari jalan Margo Utomo, jalan Malioboro dan jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros garis imajiner Kraton Yogyakarta.

Foto Malioboro Jogja di Malam Hari

Kalau foto malioboro malam hari saat new normal kami tidak sempat ngeshoot. Karena kami tidak berhenti, sengaja menghindari kerumunan dan laju mobil saat itu belum bersahabat untuk saya ngeshoot. Hanya foto saat pagi dan siang hari yang ada.

detik.com

Foto Malioboro Jogja New Normal

Malioboro Yogyakarta Wisata Belanja dan Sejarah

Tak heran jika malioboro street yogyakarta masih terus diburu banyak wisatawan baik lokal maupun internasional. Saat new normal tidak terlihat lagi wisatawan internasional yang biasanya tururt memenuhi jalan ini.

Baca Juga: 10 Online Shop Termurah Cocok Untuk Reseller

Selain itu Jogja merupakan kota penuh sejarah bagi bangsa Indonesia. Sebagai ibu kota pertama sebelum Jakarta, Jogja akhirnya menyimpan kenangan tentang gagahnya gedung Istana Negara. Dan lokasinya berseberangan dengan benteng Belanda yaitu benteng Vanderberg.

Sudah pernah ke Jogja belum. Coba sesekali kesana. Terasa sekali budaya daerah di sana. Mulai dari area keraton yang juga berdekatan dengan jl. Malioboro. Pak kusir andong yang memakai baju khas Jogja. Tata bicara, sajian makanan dan susananya benar-benar khas. Ini saya rasakan sendiri sejak tahun 2012  saya berhijrah ke Jogja untuk studi.

Kenapa disebut wisata belanja. Teman-teman buktikan sendiri aja ya. Di sini memang bisa banget belanja banyak barang dengan sangat ramah kantong. Misalnya kaos oleh-oleh khas Jogja ukuran L maupun XL merk capung dengan bahan kaosnya katun lembut hanya dibandrol 100rb dapat tiga. Sudah sangat pantas buat oleh-oleh. Bukan kaos yang tipis dan gampang timbul peruntus-peruntus (apa istilahnya ya wkwkw gak tahu ah).

Lalu sirwal cowok dengan bahan bagus juga, seperti drill halus ringan dan tidak nerawang juga hanya under 100 ribu. Kalau ini tempatnya di sebrang masjid Jogokarian hehe bukan di Malioboro ya. Pernah juga jalan sama teman dari Jakarta. Nawar oleh-oleh souvenir dompet cewek besar bertema batik dari harga @25.000 kena @10.000 wkwkw. Pintar yang nawar kalau ini mah. Kalau saya gak tega.

Hotel Dekat Malioboro Jogja

Sependek yang kami lihat juga masih banyak hotel masih beraktivitas di Jogja meski new normal dan pandemi. Selebihnya Allaahua�lam karena hanya melihat sekilas saat melewatinya. Terutama hotel-hotel yang berada di kawasan Malioboro atau sekitarnya seperti hotel Ibis, grand palace dan lain-lain.

Cerita Kenapa Saya Ke Jogja Saat Pandemi

Tanggal 21 Desember 2020 tepatnya hari senin, suami ajak kami survey salah satu proyek yang sudah selesai di daerah Nganjuk. Jadi tujuan kami kesana adalah untuk pengecekan hasil akhir pekerjaan proyek tersebut untuk dipakai bahan laporan penagihan kepada klien kami.

Setelah semua selesai. Hal yang tidak saya sangka (dan ini terjadi beberapa kali selama kami menikah) adalah, tetiba suami bilang, kita lanjut aja ke Jogja ya. Sudah separuh perjalanan nanggung.

Saat itu saya yang sudah baca sana sini soal PSBB dan info sejenisnya, mengajak suami balik aja ke rumah. Tetapi saran saya hanya dapat jawaban diam. Diamnya suami artinya kami yang harus nurut. Lalu saya baru tersadar juga.

Pantas saat persiapan perlengkapan, suami sempat bilang bawa ganti bajunya dilebihkan mi siapa tahu nanti kotor atau basah. Pikir saya saat suami bilang itu, kami mau diajak wisata dekat-dekat lokasi proyek. Tidak terpikir kalau suami memendam keinginan untuk ngebolang ke Jogja.

Iya sih, Jogja bagi kami berdua memiliki kenangan tersendiri. Hehe.

Wisata Selama di Jogja

Karena dari awal berangkat juga tidak ada niatan khusus ke Jogja jadilah kami belum menentukan juga mau kemana. Tanggal 22 Desember pagi kami mengawali menyusuri Jogja dengan jalan pagi di Malioboro lanjut sholat dzuhur di Jogokarian dan berujung di Pantai Parangtritis Bantul.

Tanggal 23 Desembernya kami muter-muter di kawasan Merapi. Banyak wisata berdekatan lokasinya disini. Banyak villa juga. Selebihnya saya ceritakan perpoin di bawah ini.

Museum Gunung Merapi

Zong haha. Saat masuk area parkir, mau bayar tiket parkir, petugas juga sudah siap mengukur suhu tubuh kami dengan thermo gun, ditanyalah kami (karena plat mobil tertulis W bukan AB) ada bukti tes rapidnya pak? Wah gak ada.

Ternyata untuk wisata indoor di Jogja diberlakukan persyaratan membawa tes rapid. Disiapkan aja kalau mau ke Jogja ya. Siapa tahu masih berlaku aturan tersebut. Karena kami juga bertanya kepada petugas belum ada gambaran kapan aturan tersebut akan berakhir.

 Jadilah kami numpang izin foto aja di depannya. Jangan salah, mobil pribadi berdatangan dengan plat B juga beberapa ada. Ini kami temui juga di Pantai Parangtritis. Mungkin bukan berarti mereka acuh dengan anjuran pemerintah tetapi lebih pada dilema sendiri karena butuh juga untuk refreshing ya. Yah kembali kepada masing-masing ya.  

Taman Nasional Gunung Merapi

Sesampai di taman inipun kami hanya bisa berfoto di depan dan menikmati wisata di depan taman, atau wisata kaliurangnya. Why, sepertinya karena sedang ada reboisasi. Kali ini bukan karena tidak membawa tes rapid ya karena ini juga wisata outdoor jadi tidak perlu membawa hasil tes rapid. Tapi memang wisatanya yang ditutup sementara.

Jadilah kami hanya menikmati wisata Kaliurang yang loksinya di depan taman nasional gunung Merapi ini. Tempat parkirnya juga bisa jadi satu.

Malioboro

Ke Jogja kurang lengkap kalau belum ke Malioboro. Pusat beli oleh-oleh khas Jogja mulai dari souvenir, fashion dan juga makanan. Semua tersedia di sepanjang jalan ini. Nah di poin ini saya ingin sedikit cerita tentang kaos khas Jogja yang pernah hits di masa kita kecil. Yes kaos Dagadu.

Saat itu kami tidak melihat sama sekali kaos dengan merek dagadu baik di PKL nya maupun di dalam toko. Lalu kami bertanya ke salah satu penjual PKL. Singkatnya, dagadu sekarang tidak di jual bebas dan hanya boleh dijual di outlet resmi dagadu. Hanya ada tiga outlet resmi dagadu. Satu outlet yang saya tahu adalah di sekitaran alun-alun utara di pojok alun-alun sebelah utara.

Pantai Parangtritis

Salah satu pantai yang selalu diburu oleh wisatawan jika berkunjung ke Jogja adalah pantai Parangtritis. Jalan menuju pantai ini sangatlah nyaman dan mudah dituju oleh wisatawan luar kota yang memakai kendaraan pribadi.

Ombaknya bersahabat, banyak villa bagus disewakan di dekat pantai begitu juga penginapan juga banyak disana. Menikmati sunset juga bisa di pantai ini. Sayangnya kami belum berkesempatan saat itu. Saat pandemi kami juga masih menemukan wisatawan dari luar provinsi DIY berkunjung ke pantai ini dengan tetap memakai masker ya tentunya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button