Parenting anak adalah tentang cara atau pola asuh orang tua terhadap anaknya. Bicara tentang pola asuh anak sejatinya bukanlah melulu bicara soal anak saja. Tidak melulu bicara tentang perkembangan anak saja atau masalah perilaku anak-anak.

Parenting anak, juga bicara tentang orang tua

parenting, parenting anak, parenting islami, parenting quotes

Tetapi satu hal yang tak kalah penting untuk dibahas dan dikaji dalam manajemen pola asuh anak adalah tentang diri oang tua sendiri. Kok bisa? kenapa harus bicara soal orang tuanya? kan yang diasuh anak? kenapa harus membahas kondisi orang tuanya juga.

Jika boleh dianalogikan pola asuh itu juga seperti mata rantai yangg saling terikat, terkait, terhubung dan otomatis akan mempengaruhi sama seperti rangkaian rantai. Apa maksudnya.

Ketika sudah menjadi Ibu tentunya di masa lalu pernah berada dalam posisi sebagai anak, pernah merasakam diasuh oleh orang tua jaman dulu yg ternyata banyak evaluasi jika dilihat dari kacamata ilmu pengetahuan saat ini. Dan ternyata peristiwa dimasa lalu itu mempengaruhi cara orang tua mengasuh anak.

Inilah yg disebut dg inner child. Inner chid merupakan semua peristiwa yang baik dan buruk yang tanpa disadari mengendap dalam diri individu. Efeknya ada berbagai macam bentuknya, dan bisa jadi saat inipun “inner child” itu masih kuat menjadi bagian di dalam diri.

Jadi sebenarnya kalau anak bermasalah itu yg benar-benar bermasalah siapa, orang tuanya atau anaknya. Ini bukan bermaksud sudut menyudutkan orang tua ya. Justru harusnya kita terbuka dan bersyukur dengan ilmu baru dalam pola asuh anak. Kalaupun ada yang salah, belajarlah minta maaf ke anak.

Orang tua, faktor penting dalam parenting anak

www.sakinahbersamamu.com, parenting islami, parenting anak, parenting islam, parenting quotes

Ini poin penting yg sering terabaikan dalam seminar atau kajian-kajian parenting anak. Padahal parenting anak tak bisa lepas dari kualitas ayah bundanya dalam bersikap dan berperilaku.

Mengutip pesan parenting dari Teh Ninik istri Ust. Aa Gym. “kalau anak disuruh mulai tidak nurut maka orang tua harus memperbanyak istighfar.” ungkap beliau dalam sebuah kajian parenting.

Kalau kata Bu Elly Risma: “jangan sampai kita jadi anak yang mengasuh anak. Hanya karena kita belum menyembuhkan luka hati di masa lalu masa anak-anak. Maafkan masa lalumu maafkan orang tua yang mengasuhmu, maafkan sikap mereka dalam mengasuhmu.” dengan nada suara sedih dan menangis Bu Elly seolah mewakili para orang tua dari peserta seminar yang di sisi lain juga telah menjadi orang tua bagi anak-anaknya.

Kesimpulan singkatnya, kalau ortu beres insyaallaah anak jg beres. Beres di sini dalam arti apa. Dalam arti beres dengan konflik diri sendiri. Yes, konflik di dalam diri sendiri orang tua harus terselesaikan terlebih dulu baru bicara soal masalah anak.

Jangan masalah anak dulu yang dikedepankan. Jadinya akan capek terus. Karena orang tua akan terus merasa bebannya dengan tidak membenahi koflik diri sendiri terlebih dahulu.

Lalu bagaimana cara agar orang tua itu beres dengan konflik dirinya sendiri?

Cari teman ngobrol

Carilah seseorang yang menurut kita cocok dan kitapun nyaman dengannya. Tidak harus psikolog, tapi kalaupun ke psikolog ataupun psikolog online juga akan lebih bagus. Tujuan ngobrol di sini tidak sekedar cerita biasa. Setidaknya cerita yang fokus pada konflik diri yang butuh segera dinetralkan.

Berlatih untuk Ikhlas

Mengikhlaskan apa-apa yang masih jadi beban pikiran selama ini. Lepaskan beban yang mungkin masih membelenggu di kepala.

Menulislah

Menulis cukup banyak dipakai sebagai cara untuk mengurangi tingkat tekanan psikologis. Cobalah memulai menulis semua beban emosional dan pikiran. Sepuasnya sampai waktu dimana pikiran dan hati sudah jauh lebih baik.

Memaafkan

Maafkan semua hal atau orang yang pernah menyakiti dan masih membekas di hati. Maafkan dan mulai untuk melupakan.

Parenting Quotes

Jikalau anak disuruh mulai tidak nurut maka orang tua harus memperbanyak istighfar. Teh Ninik

Selesaikan konflik diri sendiri dulu baru selesaikan masalah anak.

Introspeksi diri dulu baru evaluasi anak

Biasakan diri sendiri dulu baru biasakan anak.

Jangan suruh anak, tetapi ajaklah bersama anak melakukan sesuatu.

Jangan marahi anak, tetapi pahamkan anak.

Benahi diri baru benahi anak.

Ajak anak berbenah bersama, bukan sekedar menyuruhnya berubah. Itu lebih indah.

Semoga sama-sama dimudahkan untuk menjadi ayah bunda yang baik untuk anak-anak di rumah ya ayah bunda.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Pd prinsipnya, utk parenting ini kita kudu ingat prinsip masker oksigen ketika naik pesawat.
    Apabila ada kondisi darurat mendesak, org tua kudu pakai masker dulu…. baru kemudian membantu anaknya.

  • Sebagai orang tua, kita lebih ideal memberikan contoh juga, bukan hanya kata2. Karena anak2 lebih paham dan lebih suka kita dengan role model yang seharusnya. Bersama anak2 kita sebaiknya bisa berdampingan mengobrol, seperti teman/ sahabat. Dengan demikian akan terjalin kasih sayang dan hormat anak kepada orang tua dan sebaliknya.

  • kadang juga menerapkan yang lau itu gk bisa..jadi harus pakai cara baru untuk mengasuh anak. tidak bisa seperti orang tua jaman dulu pada saat mengasuh anak.