Apa Itu Insecure, Arti Harfiah dan Pendekatan Teori Psikologi
Apa itu insecure. Sering merasa insecure, tenang saja kamu tidak sendirian. Berdasarkan teori hampir semua orang pasti pernah merasakan insecure kok. Jadi jangan semakin cemas berlebihan saat kamu juga merasakannya. Termasuk yang menulis artikel ini. Hehe
Baca Juga: Tentang Inner Child
Tidak percaya diri saat harus berbicara di depan banyak orang, sering merasa minder dengan penampilan, kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki, mencemaskan masa depan, mencemaskan calon pasangan hidup atau perasaan lain yang sejenis juga.
Sebagian tentang saya sudah pernah saya ceritakan di sini termasuk tentang pengalaman merasa insecure. Begitu juga pengalaman memahami inner child dalam diri. Intinya semua butuh proses untuk dipahami, dilalui dan diatasi lalu dinikmati.
Baca Juga: Tutorial Hijab Syar’i Untuk Pesta
Tak beda dengan sakit fisik maka sakit secara mental juga butuh untuk dikenali gejalanya untuk kemudian dipulihkan atau diminimalis agar tidak menjadi penyakit mental yang semakin parah di kemudian hari. Jadi insecure itu apa?
Apa Itu Insecure?
Setelah membaca banyak referensi tentang arti insecure dalam bahasa Indonesia dan tentu kita butuh cek juga di kamus-kamus besar bahasa Inggris-Indonesia yang sudah umum dipakai rujukan baku untuk mengartikan kata dalam bahasa Inggris. Jadi insecure artinya dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
Secara harfiah, insecure dapat dipahami dari kata dasarnya yaitu secure yang memiliki arti mengamankan, melindungi, terjamin dan percaya diri. Sedangkan insecure, mendapat tambahan ?in? yang berarti tidak. Ia merupakan bentuk negatif dari kata secure. Sehingga insecure memiliki arti, tidak aman, takut, cemas, kuatir.
Insecure Dalam Psikologi
Dalam psikologi insecure sangat dekat dengan teori attachment theory (teroi kelekatan) dimana pola teori ini memiliki beberapa diantaranya, secure attachment (kelekatan aman).
Teori kelekatan ini bicara tentang pertalian atau ikatan antara ibu dan anak. Dan kelekatan tersebut akan berkembang dalam diri individu lalu membentuk pola tersendiri.
Pola attachment disini berarti juga sebagai implikaasi dari kualitas kelekatan ibu dan anak. Sehingga pola secure attachment menurut Horowitz ini juga memiliki ciri diantaranya adanya pandangan positiv terhadap diri sendiri dan orang lain.
Sehingga dalam interaksinya seseorang akan merasa nyaman terhdap keakraban dan merasa aman dengan dirinya sendiri. Cenderung memandang diri mudah menyayangi dan percaya bahwa orang lain responsiv dan bisa menerima dirinya.
Individu dengan kelekatan aman (secure attachment) mampu mempertahankan persahabatan dalam waktu lama tanpa takut untuk menjadi sendirian.
Lalu menurut Bowlby, ia membagi bentuk attachment dengan 2 macam. Secure attachment (kelekatan aman) dan insecure attachment (kelekatan tidak aman). Nah untuk insecure attachment ini memiliki karakter seseorang selalu merasa kurang nyaman dengan dirinya sendiri. Merasa tidak aman, kuatir dikatakan dengan hal-hal negativ yang semuanya itu belum tentu terjadi secara fakta.
Dalam bahasa umum orang lebih mengenal dengan istilah insecure saja. Insecure dalam diri seseorang akan membentuk karakter kurang percaya diri saat bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Sehingga ia akan tidak nyaman jika menjalin hubungan yang dekat dengan seseorang.
Penyebab Insecure
Berdasarkan penelusuran teoritis, penyebab insecure itu adalah pola asuh dan lingkungan. Pola asuh sejak kecil dari orang tua dan keluarga terdekatnya. Bagaimana orang tua memberikan kenyamanan fisik dan psikis dalam konteks keterikatan emosi dengan anak.
Lingkungan berarti bagaimana lingkungan di sekitarnya memberikan peristiwa-peristiwa positiv ataupun negativ pada diri seseorang. Tak dipungkiri lingkungan juga menjadi andil pembentuk karakter seseorang.
Bagaimana Mengatasi Insecure
Di poin ini berdasar penelusuran ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi insecure.
Self Acceptence
Penerimaan diri adalah tentang bagaimana kita mampu mengenali diri kita sendiri seutuhnya dan kemudian mampu untuk menerimanya dengan apa adanya. Dengan kemampuan psikologi ini diharapkan seseorang bisa menjadi lebih percaya diri.
Stop Membandingkan Diri
Membandingkan diri hanya akan membuat diri sendiri capek secara fisik maupun mental. Membuat diri tidak nyaman dengan prestasi atau pencapaian orang lain. Hal ini hanya akan membuangwaktu dan sama sekali kurang bermanfaat.
Kecuali setelah membandingkan itu justru membuat kita ikut semangat menjadi baik. Membuat kita lebih bersemangat untuk melangkah maju dan berkembang. Tetapi jika upaya membandingkan itu karena motif sirik saja, inilah yang harus dihindari jauh-jauh.
Kamu yang mengalami insecure, coba mulai sekarang koreksi diri. Apakah selama ini sampai sekarang bahkan masih ada sikap tersebut. Kalau masih ada, coba segera evaluasi dan atasi segera untuk menguranginya.
Bersyukur
Bersyukur atau berterimakasih atas segala penciptaan diri kita oleh Sang Pencipta adalah hal yang tak kalah penting. Ketika kita mampu bersyukur atas kelebihan dan kekurangan diri kita, maka ada banyak hal positiv yang akan didapatkan diantaranya kita bisa menjadi lebih percaya diri.
Referensi Jurnal Insecure:
Ambarwati, Ambarwati (2013) Hubungan pola attachment dengan kecerdasan emosional siswa di SMP Negeri 2 Purwantoro Wonogiri Jawa Tengah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
www.fabelia.com (referensi makna kosa kata harfiah)