Pemuda, Jangan Gampang Baper
Pemuda jangan baper. Yakinlah, pribadi yang tahan banting oleh banyak ujian itu menawan, karena hiasan keramik itu bisa terlihat cantik saat telah melalui sekian proses menyakitkan sebelumnya. Percayalah, optimislah, bekerja keraslah. Jangan suka baper.
Pemuda jangan baper. Patah hati itu biasa. Yakinlah ini saatnya menempa diri untuk menjadi lebih baik ke depannya. Ini saatnya untuk menerbangkan diri lebih tinggi lagi bersama cita-cita. Hidup tak hanya butuh cinta, ingatlah.
Hidup ini memang butuh banyak hal selain cinta. Tetapi ada satu hal dan hanya satu hal yang bisa membuat kita bertahan dalam hidup, ia adalah Iman. Iman atau keyakinan akan dzat yang Maha segalanya inilah yang akan membuat kita kuat menghadapi ujian dan kebal akan sakit hati yang sangat menyakitkan.
Pemuda jangan baper. Berasal dari keluarga pas-pas an bukan alasan untuk tak bisa mengenyam tingginya pendidikan. Yakinlah banyak pemuda lain yang saat inipun mungkin sedang berjuang meniti mimpinya dengan kondisi ekonomi yang tertatih. Tak pula berhubungan dengan jodoh. Tak perlu baper. Kalian tak sendiri.
Pemuda jangan baper. Keindahan fisik bukanlah segalanya. Kemolekan wajah hanyalah sementara. Jangan berlebihan membanggakan kelebihan orang lain yang sejatinya hanyalah titipan dariNya sampai lupa bersyukur sampai merasa insecure. Percaya dirilah dengan anugrah fisik yang diberikanNya, dengan begitu pribadimu lebih terlihat memikat.
Pemuda jangan baper. Jodoh tak selalu terbeli dengan harta taupun tahta. Catatlah berulang-ulang. Seorang wanita lulusan pascasarjana dari kampus ternama ternyata berjodoh dengan seorang cleaning service puskesmas, ini kisah nyata. Begitulah Sang Pencipta skenario kehidupan tak pernah tidur, tak pernah lengah untuk memberikan yang terbaik untuk hambaNya.
Pemuda jangan baper. Sakit hati adalah modal. Jadikan sakit hati sebagai modal. Ya modal untuk semakin mengenali sifat manusia. Modal untuk menjadikan diri berusaha tidak menyakiti yang lain. Modal untuk mengajarkan kepada yang lainnya. Yakinlah sekecil apapun niat baik kita di hati akan tercatat malaikat dan akan bersambung dengan niat baik di hati yang lainnya. Tinggal tunggu waktu saja.
Pemuda jangan baper. Prestasi akademik juga bukan segalanya dalam mengantarkan manusia di puncak kesuksesan. Banyak orang sukses dalam hidupnya hanya lulusan SMA, SMP bahkan SD. Ini FAKTA. Dan juga sebaliknya.
Pemuda jangan baper. Semua ketidak mampuan diri itu pasti sudah ada jalannya. Allah sudah atur semua kebutuhan hambaNya. Tingal kita saja mau atau tidak merubah dan menjemputnya.
Sekarang, lihatlah siapa orang-orang di sekitarmu. Siapa diantara mereka yang sudah berkorban banyak untukmu. Siapa yang sudah peduli denganmu. Siapa yang memiliki pikiran maju. Siapa yang selalu mendoakanmu.
Jaga hubungan baik dengan mereka itu. Doakan kebaikan selalu untuk mereka. Jika itu adalah orang tuamu, berjanjilah untuk membalas jasanya. Jika is adalah teman sekolahmu, teman main atau bahkan orang yang belum kenal tapi kamu tahu maka ikutilah kebaikan-kebaikannya. Carilah kumpulan orang-orang yang sekiranya bisa mendukungmu selalu dalam kebaikan dan keberkahan. Bukan sekedar baik saja kepadamu.
Yakinlah mereka yang mengajak jauh dari Allah itu tak akan kekal bersama kita. Yakinlah hanya orang yang mau berkorban dalam hidup kita itulah yang harus kita prioritaskan dalam pikiran kita.
Bukan sosok yang kau kagumi sesaat waktu saja saat kau melihat wajahnya. Bukan sosok yang baru saja kau kenal dan membuatmu nyaman berbincang dengannya. Bukan juga sosok yang baru beberapa kali saja membantumu dalam kesulitan lantas kamu mau menuruti jalannya yang sebenarnya akan menghancurkan hidupmu saja.
Tak ada waktu banyak. Kitapun tak tahu kapan waktu kita habis di dunia. Jangan terus ditunda. Pemuda jangan baper. Banyak yang mendukungmu jadi baik. Banyak yang mendoakanmu menjadi sukses. Sekarang tinggal usahamu dan kerja kerasmu sendiri yang akan bersambut dengan doa-doa baik mereka.
Salam sukses untuk semua pemuda.