16 Model Cincin Nikah, Sejarah dan Tips Memilih untuk Pasangan
Cincin nikah. Memasangkan cincin nikah di jari manis pasangan adalah sebuah peristiwa yang sangat sakral dan harus dilakukan dengan serius. Baik ketika prosesi memasangkan cincinnya, maupun ketika mencari cincin pernikahan tersebut. Sebab, kejadian ini hanya terjadi satu kali seumur hidup.
Bertukar cincin pernikahan bukan hanya dilakukan oleh pasangan di Indonesia saja. Justru, budaya ini dibawa dari negara barat dan diadaptasi ke dalam negeri.
Pemberian cincin kawin ini sendiri sudah dilakukan sejak zaman Mesir Kuno alias sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Sedangkan penggunaan cincin dari logam seperti yang digunakan di era modern saat ini dilakukan dari zaman Yunani kuno.
- Malam Pertama Mau Ngapain Aja?
- 100 Kata-kata Cinta Romatis Untuk Pasangan
- 3 Model Gamis Brokat Cocok Untuk Kondangan
Sejarah Penggunaan Cincin Pernikahan
Pada jaman dulu, cincin pernikahan tidak dibuat dari logam seperti emas, perak, maupun perunggu. Umat manusia baru bisa mengolah logam di jaman Yunani Kuno.
Masyarakat Yunani Kuno yang bertukar cincin pernikahan awalnya membuat cincin tersebut menggunakan gading, tulang, dan kulit binatang. Bahkan jika ditarik sejarah ke lebih awal lagi, diperkirakan cincin tunangan atau pernikahan dibuat menggunakan anyaman serat tumbuh-tumbuhan.
Penggunaan cincin nikah di jari manis berawal dari budaya masyarakat Mesir Kuno. Tepatnya, di jari keempat tangan sebelah kiri, baik untuk pria maupun untuk wanita.
Sejak jaman dulu, orang-orang percaya bahwa di jari manis terdapat nadi yang tersambung langsung ke hati. Jalur nadi tersebut dikenal dengan nama “vein of love” alias urat nadi cinta. Dan sama seperti saat ini juga, penggunaan cincin selalu disimbolkan sebagai sebuah komitmen atau ikatan pasangan dari jaman dulu.
Lompat ke era kejayaan Kerajaan Byzantine, yaitu tahun 330 hingga 1453 masehi, cincin pernikahan yang terukir wajah para pasangan mulai banyak digunakan. Kemudian di abad ke-15, cincin nikah jenis poise yang diukir dengan nama pasangan juga banyak dibuat.
Saat ini, cincin pernikahan semakin beragam baik dari segi bentuk, bahan pembuat, maupun ukirannya. Sehingga masyarakat bisa menentukan cincin yang mereka sukai sebagai hadiah dan bukti komitmen serta tanggung jawab untuk laki-laki.
Bagaimana Cara Menemukan Cincin Nikah Terbaik untuk Pasangan?
Seperti yang sudah dikatakan di awal tadi, memilih cincin pernikahan adalah hal yang sangat penting, khususnya untuk pasangan yang sebentar lagi akan menikah. Karena, proses ini harus dipertahankan selamanya dan banyak orang hanya ingin melakukannya sekali seumur hidup.
Oleh karena itu, jangan sampai Anda mengacaukan momen kebahagiaan hanya karena cincin nikah tidak cocok, terlalu besar, atau bahkan bentuknya tidak bagus.
Jadi, coba pahami dulu apa saja yang harus dipertimbangkan ketika ingin membeli cincin tunangan, pernikahan, maupun sebagai hadiah untuk pasangan.
Ukuran Cincin
Mungkin masih banyak orang yang belum tahu bahwa cincin memiliki ukuran yang berbeda-beda. Tentunya, ukuran ini disesuaikan dengan ukuran jari manis atau jari lainnya tempat mereka ingin menggunakan cincin tersebut.
Tidak sedikit kasus dimana cincin pernikahan ukurannya terlalu besar di jari manis, sehingga hanya bisa dipakai di jari telunjuk atau jari tengah. Atau sebaliknya, ukuran cincin terlalu kecil hingga tidak bisa digunakan sama sekali oleh pasangan.
Agar hal tersebut tidak Anda alami, pastikan ukur dulu ukuran jari manis pasangan dan milik sendiri. Cincin pernikahan memang tidak wajib digunakan di jari manis, namun agar lebih romantis dan mengikuti budaya yang sudah ada, sebaiknya jari yang diukur adalah jari manis sebelah kiri.
Mengukur jari manis ini bisa dilakukan di hampir semua toko perhiasan dan pembuatan cincin di Indonesia. Pengunjung yang ingin mengukur jari bahkan tidak perlu bayar dan prosesnya hanya sekitar 5 menit.
Pelajari Tentang Jenis-jenis & Kualitas Logam dan Batu Mulia
Umumnya, cincin nikah dibuat dari bahan emas atau perak, kemudian ditambahkan batu mulia seperti berlian, ruby, dan sapphire sebagai penghias. Namun bahan-bahan pembuat cincin berlian ini memiliki banyak jenis dan kualitas yang berbeda-beda.
Contohnya pada cincin emas, Anda bisa memilih cincin dengan jenis emas seperti :
- Emas kuning atau emas asli
- Emas putih atau emas yang dicampur dengan logam berwarna putih seperti perak dan alumunium
- Emas merah atau emas merah muda, yaitu emas yang dicampur dengan tembaga dan perunggu
Sedangkan pada batu mulia, terdapat klasifikasi kualitas berdasarkan:
- Clarity atau kilauan yang bisa dihasilkan
- Cut alias kualitas potongan berlian
- Color atau warna pelangi yang terpantul pada berlian
- Carat atau berat ukuran batu mulia
Semua faktor di atas akan mempengaruhi harga dari cincin nikah yang akan dibeli.
Anda tidak perlu paham secara detail mengenai tiap jenis batu mulia dan kualitas-kualitasnya atau jenis logam dan harga per karatnya. Tapi paling tidak, pahami pengetahuan dasar mengenai kualitas dan harga logam maupun batu mulia yang akan dibeli untuk cincin tersebut.
Pahami Bentuk-bentuk Cincin Nikah
Layaknya kalung, gelang, anting, maupun aksesoris lainnya, cincin juga punya banyak bentuk dan style dari berbagai daerah dan era. Misalnya ada jenis cincin birthstone dari abad ke-16 di Jerman dan Polandia, atau cincin vintage yang berasal dari era 70 hingga 80’an.
Semuanya memang punya daya tarik dan kelebihan masing-masing. Selain itu, semuanya juga punya makna dan filosofi yang berbeda-beda.
Agar cincin nikah lebih menyentuh hati pasangan, cobalah mencari style cincin yang cocok dengan kepribadian maupun hal-hal yang pasangan Anda sukai. Sebagai contoh, misalnya pasangan Anda suka hal-hal yang terkesan antik, maka berikanlah cincin antique style untuk pernikahan nanti.
Hal yang sama juga perlu dilakukan ketika memilih batu mulia sebagai kepala cincin. Namun untuk masalah yang satu ini, Anda bisa pilih batu dengan warna favorit pasangan. Misalnya jika pasangan suka warna hijau, berikanlah cincin dengan batu emerald yang menjadi simbol harmoni, keseimbangan dan saling melengkapi.
Tentukan Ukiran yang Diinginkan
Beberapa jenis cincin ada yang sudah memiliki ukiran di permukaannya. Namun, tidak sedikit juga yang diukir atas permintaan pembeli. Baik diukir dengan nama pasangan masing-masing maupun diukir kata-kata dan kutipan yang paling disukai oleh para pasangan.
Untuk memastikan cincin semakin menambah kesan sentimental kepada pasangan, kami sarankan Anda meminta ukiran kata, kutipan, maupun nama dari pasangan. Akan semakin baik jika ukirannya sama atau tersambung dari cincin yang digunakan oleh pria dan cincin yang digunakan oleh wanita.
Membuat ukiran di cincin ini tidak membutuhkan biaya yang mahal. Jadi, jangan sia-siakan elemen pelengkap dari hadiah pernikahan kepada pasangan agar semakin spesial.
Jika dilihat lagi, rasanya ada banyak sekali hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih cincin pernikahan. Namun tidak usah khawatir.
Semakin banyak tenaga dan waktu yang Anda keluarkan untuk mencari cincin nikah, maka semakin besar nilai sentimental cincin tersebut. Pasangan Anda pun pasti akan lebih menghargai cincin yang dibeli dengan riset agar sesuai dengan karakter mereka, dibandingkan cincin yang sudah jadi tanpa ada nilai sentimental apapun.
16 Model Cincin Nikah Kekinian
Bagi Anda yang masih bingung memilih model cincin nikah, mungkin ini bisa jadi rujukan model cincin untuk menikah ya.