Muslimah

Istri Selingkuh Cerai Atau Bertahan, Temukan Jawaban Pakar

Istri Selingkuh Cerai Atau Bertahan. Jika boleh memilih mungkin semua suami memilih untuk bertahan dengan istri tanpa adanya kasus perselingkuhan. Tentu kuatnya ikatan pernikahan tanpa ada bumbu perselingkuhan merupakan prestasi tersendiri yang setiap pasanganpun pasti menginginkannya.

Kalaupun akhirnya bertahan dengan bumbu perselingkuhan sebelumnya lalu diperbaiki hubungannya dan akhirnya menjadi lebih kuat untuk tetap bertahan dengan pasangannya, ini artinya ibarat sekolah sudah lulus ujian terberat dan justru mendapat nilai yang bagus.

Tentu banyak latar belakang masalah yang memicu seseorang akhirnya memilih untuk berselingkuh. Bisa jadi dalam hatinya pun tidak sepenuhnya menginginkannya atau hanya pelampisan emosi sesaat saja.

Diantara faktor yang melatar belakangi hal tersebut adalah ekonomi (bisa karena penghasilan istri lebih besar dari suami), tingkat kualitas hubungan dan komunikasi, perbedaan tingkat pendidikan yang terlalu jauh, kepercayaan dan lain-lain.

Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa angka wanita selingkuh naik seiring kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih terutama dengan adanya media sosial. Terlepas dari penyebab seorang istri selingkuh, dalam tulisan kali ini hanya akan berfokus pada topik sebaiknya cerai atau bertahan.

Artikel Terkait:

Ayat Kursi Agar Suami Kembali

Kata-kata Cinta Untuk Pasangan

Kata-kata Motivasi

Hadist Sabar dan Memaafkan

Bedah Kasus Istri Selingkuh

Banyak kasus perselingkuhan di kalangan kaum istri dengan berbagai faktor penyebabnya masing-masing. Mengetahui penyebab istri selingkuh akan membantu pihak yang turut mendamaikan mencari solusinya bersama-sama untuk diusahakan berdamai dan rujuk kembali.

istri selingkuh, istri selingkuh kemudian menyesal, istri selingkuh karena masalah ekonomi, istri selingkuh cerai atau bertahan,
Istri Selingkuh Cerai Atau Bertahan

Istri Selingkuh Karena Masalah Ekonomi

Sebagian istri tidak tahan dengan kondisi ekonomi keluarga, belum puas dengan nafkah lahir dari suaminya. Namun seharusnya jika ekonomi menjadi masalah utama keluarga, idealnya sebagai istri bukan malah selingkuh tetapi membantu ekonomi keluarga.

Nah kalau alasan selingkuhnya karena ekonomi berarti dulu nikahnya juga karena harta. Bukankah ketika sudah menikah ujiannya menjadi ujian bersama. Ujian ekonomipun sejatinya merupakan ujian untuk suami istri. Bagaimana kemudian suami istri ini berkomunikasi dan bekerjasama untuk menyelesaikannya,

Memilih berselingkuh artinya lari darii masalah dan malah menambah masalah. Mending kalau memilih cerai baik-baik tanpa ada bumbu perselingkuhan yang menyakitkan pasangan.

Meskipun pilihan ceri adalah pilihan terakhir dari sekian usaha yang telah dilakukan ya. Semoga keluarga-keluarga Indonesia semakin memiliki ketahanan kokoh untuk mempertahankan keluarganya. Karena negara yang kuat karena ada keluarga yang kuat.

Istri Selingkuh Dari Suami Mengakui Kesalahannya Apakah Bisa Berubah Atau Tidak

Yang bisa menilai adalah yang berhadapan langsung dengan istri. Jika suami kesulitan menilai apakah istrinya akan benar-benar berubah, suami bisa meminta bantuan orang ketiga yang netral misalnya psikolog atau orang tua si istri. Minimal ada pihak yang netral di mata istri untuk menilai. Karena jika di depan suami tentu jawabannya akan sangat subjektif.

Tentu juga suami harus mengingat tentang adab untuk tetap memaafkan jika ada yang meminta maaf. Disisi lain suami juga butuh mengingat karakter istri selama ini seperti apa. Apakah tipe yang suka mengulang kesalahan atau tidak. Jadi sebenarnya yang lebih mengetahui jawabannya adalah suami atau orang terdekat istri.

Istri Selingkuh Kemudian Menyesal

Ini sikap yang harus juga dihargai sebagai manusia semua pasti pernah salah dan khilaf. Tinggal komitmen istri ke depannya akan bagaimana itu yang perlu ditunjukkan oleh istri kepada suami kalau perlu dibuat komitmennya hitam di atas putih alis ditulis oleh sang istri untuk diberikan kepada suami.

Ingat hadist bahwa manusia yang baik bukanlah manusia yang tanpa salah dan dosa tetapi manusia yang baik adalah saat ia salah ia segera bertaubat dari kesalahannya.

Jika suami masih sakit hati mungkin memang butuh beberapa waktu untuk tidak rujuk dulu tetapi tidak cerai dan lalu memperbaiki akad kembali.

Dilema Cerai Atau Bertahan?

Tentu ini pilihan sangat dilematis. Jika bercerai kasihan anak-anak, perasaan anak-anak dan kehidupannya akan ikut berantakan, perasaan sayangpun pada pasangan tentu masih ada, kalau harus menikah lagi memulai lagi semua dari nol, masih harus berbagi keuangan untuk dua keluarga juga akhirnya, pastinya jika akhirnya bercerai semua akan semakin berantakan dan butuh waktu untuk menata lagi semuanya.

Rasa-rasanya sudah remuk duluan jiwa raga seorang suami dalam kondisi seperti ini. Istri yang diidamkan bisa menjadi pendamping setia dalam susah senang saat berjaya atau terpurut, menghormatinya, menghargainya, menjadi penyemangat saat teruji mental, ternyata begitu mudahnya tergoda untuk bermain perasaan dengan laki-laki lain.

Emosi sesaatpun didominasi pilihan untuk bercerai, cerai dan cerai. Rasanya tak ada maaf bagi istri. Memaafkan sama halnya tak ada harga diri. Seolah memaafkan itu lemah. Sebagian lagi ada perasaan gengsi yang menggoda untuk menutup maaf. Rasanya lebih puas jika bercerai saja.

Istri ternyata menunjukkan sikap penyesalan dan meminta maaf dan meminta suami untuk rujuk dan kembali lagi ke keluarganya dengan berjanji untuk tidak mengulangi. Lagi-lagi dilema ada di pihak suami. Karakter dasar suami kan berpengaruh dalam pengambilan keputusan tentang akan bercerai atau rujuk kembali.

Tetapi jika harus memilih bertahan banyak pertanyaan yang membuat ragu hati suami, apakah istri ini benar-benar telah menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi. Lalu belum lagi sakit hati yang telah terluka oleh perilaku istri yang selingkuh belum juga sembuh butuh waktu tak semudah membalik tangan.

Masih berbekas perih melihat kelakuan istri. Ada perasaan dikhianati, tak dihargai, tak dihormati dan seterusnya. Namun disisi lain jika memang ada salah di pihak suami, bisa jadi akan ada komitmen bersama untuk saling menerima kembali dan komitmen untuk saling menjaga sikap agar saling nyaman hidup bersama.

Dari sekian dilema dari pihak suami, kesimpulannya lebih baik cerai atau bertahan?

Solusi Terbaik Cerai Atau Bertahan?

Berdasarkan hasil wawancara tim admin melalui online kepada salah satu Ustadz kondang pembicara fiqih pernikahan sekaligus beliau adalah dosen bahasa arab di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yaitu Ustadz. Talqis Nurdianto pada 3 Februari 2022.

Begini kutipan jawaban beliau “didamaikan dulu, bisa dicari persoalannya sebab dia selingkuh, apakah karena sikap suami atau memang istrinya saja yang selingkuh, apakah ada kesalahan dalam keluarga yang mungkin terjadi. Kalau usaha islah didamaikan masih buntu dan pertimbangan kanan kiri atas bawah ternyata tidak baik lanjut berkeluarga, maka cerai dengan baik-baik sebagaimana nikahnya dulu dengan baik-baik”.

Nah sudah cukup jelas membaca kutipan nasihat untu istri selingkuh cerai atau bertahan. Intinya ada dua poin, diusahakan dulu berdamai jika tidak memungkinkan bercerai dengan cara baik-baik. Berat pasti ya. Nikahnya baik-baik pun saat bercerainya juga harus baik-baik.

Semoga Allah mudahkan solusi terbaiknya dan tetap dijadikan sebagai hamba terbaikNya dengan segla ujian dariNya. Semoga dijadikan sakinah selalu keluarga kita semua dijauhkan dari ujian perselingkuhan terlebih ujian perceraian.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Eksplorasi konten lain dari Sakinah Bersamamu

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca