Hubungan Intim Tak Boleh Diremehkan. Ada Korelasi Kualitas Hubungan Intim dan Kepuasan dalam Pernikahan

Hubungan Intim dan Kepuasan Pernikahan – sakinahbersamamu.com. Kali ini saya sedang penasaran tentang bagaimana penelitian menjawab hubungan dari dua variabel ini ya itu tentang korelasi hubungan antara kualitas hubungan intim suami istri dengan kepuasan dalam pernikahan.

Kalau kita mencoba menilai kepuasan seseorang dalam pernikahannya mungkin kita hanya akan menilai dari kehidupan materinya saja yang lebih mudah terlihat oleh mata. Tetapi pernah gak sih bertanya-tanya tentang bagaimana denga kualitas hubungan intim, apakah mempengaruhi tingkat kepuasan pernikahan.

Well yuk mari kita bahas berdasar hasil penelitian yang sudah saya rangkumkan dari beberapa kampus dan peneliti yang berbeda.

CERITA DEWASA (1)

Cerita Malam Pertama Romantis

Penelitian 1 dari iranian journal of psychiatry and behavioral sciences

Abstrak Jurnal Penelitian Tentang Hubungan Intim Dan Kepuasan Pernikahan

Judul : Hubungan antara Kepuasan Pernikahan dan Seksual pada Karyawan Wanita Menikah di Universitas Ilmu Kedokteran Golestan, Iran

Tayebe Ziaee , PhD, Yadollah Jannati , PhD, Elham Mobasheri , MD, Taraneh Taghavi , PhD, Habib Abdollahi , BS, Mahnaz Modanloo , PhD, •, 6 dan Naser Behnampour , MSc 7

Informasi penulis Catatan artikel Informasi Hak Cipta dan Lisensi Penafian PMC

Pergi ke:

Abstrak

Tujuan: Ada berbagai unsur yang mempengaruhi kesehatan keluarga seperti kepuasan perkawinan. Berbagai faktor seperti kepuasan seksual mempunyai pengaruh penting terhadap kepuasan hubungan perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan perkawinan dengan kepuasan seksual pada karyawan perempuan yang aktif secara seksual.

Metode: Penelitian deskriptif analitik ini dilakukan pada 140 wanita menikah yang bekerja di pusat pendidikan dan kesehatan Universitas Ilmu Kedokteran Golestan. Kuesioner untuk pengumpulan data meliputi Kuesioner Enrich Marital Satisfaction dan kuesioner yang dibuat sendiri (karakteristik demografi dan kepuasan seksual). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, χ 2 dan uji statistik Spearman. Tingkat signifikansi statistik ditetapkan sebesar 0,05.

Hasil: Temuan menunjukkan bahwa pada skala kepuasan perkawinan, sebagian besar peserta (63,6%) merasa sangat puas dan tidak ada satupun yang merasa sangat tidak puas. Pada skala kepuasan seksual, sebagian besar partisipan (56,4%) menyatakan sangat puas dan hanya 0,7% yang merasa tidak puas dengan hubungan seksualnya. Kepuasan pernikahan berhubungan signifikan dengan kepuasan seksual (p ≤ 0,001). Jadi dengan meningkatnya kepuasan seksual, maka terjadi pula peningkatan kepuasan pernikahan. Temuan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan seksual dan usia (p = 0,086). Tingkat pendidikan berhubungan signifikan dengan kepuasan pernikahan (p = 0,038). Pengaruh kepuasan seksual terhadap kepuasan perkawinan dimoderasi oleh jumlah anak dan tingkat pendidikan.

Kesimpulan: Temuan ini mempunyai implikasi terhadap peningkatan kepuasan pernikahan pasangan dengan menyoroti perlunya kesadaran akan kualitas seksual. Berdasarkan temuan tersebut, tampaknya perlu adanya pengembangan program pendidikan dan konseling pranikah. Pendidikan berkelanjutan akan membantu setelah menikah dalam mengatasi kebutuhan transisi unik pasangan dalam kehidupan pernikahan.

Kata Kunci: Kuesioner Enrich Marital Satisfaction, Wanita Menikah, Kepuasan Pernikahan, Kepuasan Seksual

Kesimpulan Hubungan Intim dan Kepuasan Pernikahan

Dari ringkasan jurnal di atas bisa kita catat bahwa:

Kepuasan pernikahan berhubungan signifikan dengan kepuasan seksual (p ≤ 0,001). Jadi dengan meningkatnya kepuasan seksual, maka terjadi pula peningkatan kepuasan pernikahan. 

Memang kepuasan pernikahan dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya hubungan seksual yang aman dan menyenangkan disebut-sebut sebagai salah satu faktor terpenting yang diperhatikan dalam banyak penelitian.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa hubungan seksual menempati urutan pertama dalam kehidupan pernikahan dan kepuasan seksual dapat menghasilkan pernikahan yang menyenangkan dan nyaman.

Penelitian 2 Tentnag Hubungan Kualitas Hubungan Intim dan Kualitas Pernikahan

Abstrak Penetlitian

Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan manusia. Pernikahan yang memuaskan merupakan dambaan setiap pasangan suami istri. Kepuasan pernikahan akan berhasil jika kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri individu akan berhasil dimana kebutuhan tersebut antara lain adalah kebutuhan sosial, psikologis, dan biologis.

Maka pernikahan tidaklah terlepas dari pembicaraan mengenai hubungan seksual antara suami dan istri karena hubungan seksual adalah salah satu dari kebutuhan biologis seorang individu. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan, salah satunya adalah seks.

Kualitas hubungan seksual dianggap sebagai indikator pada kualitas dalam hubungan pernikahan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepuasan seksual dengan kepuasan pernikahan, mengetahui berapa besar peranan kepuasan seksual terhadap kepuasan pernikahan, mengetahui tingkat kepuasan seksual dan tingkat kepuasan pernikahan, dan mengetahui perbedaan kepuasan pernikahan suami dan istri.

Hipotesis penelitian ini adalah “ada hubungan positif antara kepuasan seksual dengan kepuasan pernikahan” dan ”ada perbedaan kepuasan pernikahan antara suami dan istri”. Populasi penelitian adalah pasangan suami istri di Desa Krebet yang berjumlah 1109 dan ada 386 yang memenuhi syarat. Di Desa Taraman berjumlah 1302 dan ada 375 yang memenuhi syarat.

Selanjutnya dari jumlah tersebut diambil 50 pasangan untuk uji coba dan 50 pasangan untuk uji hipotesis. Teknik pengambilan sampel dengan purposive nonrandom sampling. Berdasarkan hasil analisis korelasi product moment diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,615 dengan p < 0,01 yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepuasan seksual dengan kepuasan pernikahan.

Besarnya peranan atau sumbangan efektif kepuasan seksual terhadap kepuasan pernikahan adalah sebesar 0,379 atau 37,9 %. Tingkat kepuasan seksual termasuk tinggi yang ditunjukkan dengan rerata empirik lebih besar daripada rerata hipotetik yaitu 190,830>130. Begitu juga dengan kepuasan pernikahan termasuk tinggi yang ditunjukkan dengan rerata empirik lebih besar daripada rerata hipotetik yaitu 196,060>137,5.

Tidak ada perbedaan kepuasan pernikahan antara suami dengan istri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F = 0,003 dengan p>0,05. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepuasan seksual dengan kepuasan pernikahan. Semakin tinggi kepuasan seksual maka semakin tinggi pula kepuasan pernikahan.

Item Type:Karya ilmiah (Skripsi)
Subjects:B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions:Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User:Users 10 not found.
Date Deposited:11 Jan 2010 02:21
Last Modified:15 Nov 2010 19:57
URI:http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5563

Kesimpulan Hubungan Intim dan Kualitas Pernikahan

Dari abstrak penelitian yang kedua dari jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta ini jelas sekali disebutkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepuasan seksual dengan kepuasan pernikahan. Semakin tinggi kepuasan seksual maka semakin tinggi pula kepuasan pernikahan.

Pesan penting dari artikel in adalah jangan remehkan kualitas hubungan intim dengan pasangan ya.

Exit mobile version