Phubbing Adalah, Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Phubbing adalah. Apa sih phubbing, sedang mencari tahu tentang artinya phubbing, atau sedang mencari artikel tentang phubbing adalah. Rasa-rasanya semua orang saat ini harus semakin sadar tentang apa itu phubbing. Ini demi menjaga banyak kebaikan diri dan orang lain serta masyarakat pada umumnya.

Artikel Terkait: Apa Itu Insecure, Kamu Juga Insecure?

Tahukah jika istilah phubbing ini merupakan istilah baru dalam bahasa inggris. Istilah ini dimunculkan karena memang dunia sosial sedang membutuhkan  istilah baru untuk mendefinisikan sebuah perilaku baru yang fenomenal di masyarakat era digital saat ini. Ya benar sekali, phubbing. Oke, next

Populer: Gambar Sketsa Hubungan Suami Istri

Artikel ini ditulis dalam rangka mendukung penuh campaign tentang stop phubbing. Ayo turut kampanyekan anti phubbing.

Phubbing Adalah

Phubbing adalah istilah untuk menyebut satu perilaku kecanduan smartphone sehingga mengabaikan orang lain di sekitarnya bahkan di hadapannya. Ini merupakan bentuk perilaku anti sosial baru. Pernah melihat orang di depan teller bank sambil melototi Hp nya, atau bayar ke kasir sambil baca Hp, bicara sama anaknya sendiri juga sambil baca Hp.

So what’s wrong?. Menyeberang jalan sambil melihat Hp, pernah tahu? saya pernah memarahi anak-anak sekolah kelas 6 an lah. Hampir tertabrak motor hanya karena dia menyeberang jalan tidak lihat kanan kiri sedang di tempat dia berdiri sebelum menyeberang ada mobil berhenti.

Sehingga wajar jika ada motor melaju cepat dari kanan mobil berhenti mendadak hampir nyaris menabrak sosok anak ini yang tiba-tiba muncul dengan santainya melihat Hp nya tanpa melihat kanan kiri dulu. Sampai sini pahamlah ya phubbing itu artinya apa.

Sejarah Istilah Phubbing Adalah

Enam tahun yang lalu, tepatnya pada bulan Mei 2012 berkumpullah para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris.

Kata tersebut adalah phubbing. Yaitu sebuah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak ada perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya siapapun itu.

Karena sudah menjadi fenomena yang sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah dimasukkan dalam Kamus Bahasa Inggris di berbagai negara.

Sampai saat ini Bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering berbuat phubbing. Misalnya saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget. Ketika menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar handphone kalau-kalau ada notifikasi yang masuk.

Pada momen makan berdua di restoran dengan istri, yang terjadi sekarang.. hp diletakkan sedekat mungkin di sisi kita dan mampu menyela obrolan apapun ketika ada suara pesan dari medsos. Tak terasa dan tanpa disadari, ita sudah menjadi phubber sejati.

PHUBBING = kependekan dari kata : PHONE and SNUBBING; diciptakan oleh Alex Haigh seorang Australia. Dalam penelitiannya menemukan fakta mengabaikan sesama dalam masyarakat dan keluarga saat bertemu.

Phone yang diartikan sebagai smartphone dan snubbing berarti acuh tak acuh, mengabaikan, tidak pesuli. Phubbing mudahnya merupakan sikap acuh dan mengabaikan dunia sosial di sekitarnya karena terlalu fokus pada smartphonenya.

Campaign of Phubbing

Saudaraku, mari kita benahi diri sendiri. Bukan berarti kita lepas total denga penggunaan Hp, tapi setidaknya kurangi phubbing sebisa mungkin.

HORMATILAH ORANG – ORANG DISEKITAR KITA JANGAN SAMPAI ANDA DIKATAKAN TIDAK MEMPUNYAI SOPAN SANTUN OLEH ORANG DISEKITAR ANDA

Jangan sampai handphone yang kita genggam kemanapun pergi ini,  justru memisahkan kita dengan teman, sahabat, bahkan memisahkan kita dari saudara, orangtua, anak dan suami atau istri. Dan kenapa justru mendekatkan kita dengan yang jauh yang (mungkin) tidak banyak maslahat yang bisa kita dapatkan.

Dampak phubbing

Sudah banyak penelitian baru yang meneliti tentang dampak phubbing. Diantaranya, memperbesar peluang depresi, memunculkan perilaku anti sosial, menjadikan pelaku phubbing tidak stabil emosinya. Lebih lengkapnya bisa googling sendiri saja ya. Sudah banyak yang membahasnya.

Bahkan dalam hubungan interpersonal phubbing dapat menimbulkan kecemburuan tersendiri dari lawan berinterraksi. Hubungan interpersonal disini bisa dalam bentuk rekan kerja, teman ngobrol, atau bahkan pasangan halal juga. Hargai pasangan kita dengan tidak phubbing di depannya.

Cara Mengatasi phubbing Adalah

Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi phubbing ini adalah dengan melakukan cognitive behavoiur therapy. Bisa dilkaukan mandiri ataupun dengan bantuan orang lain. Tahapannya adalah sebagai berikut:

Tahap pertama. Memahami lagi fungsi dasar dari gadget. Tahap ini bisa dilakukan mandiri maupun klasikal. Mandiri bisa dengan merenungi lagi sendiri semua tentang Apa Fungsi dari GAdget. Untuk klasikal, bisa dilakukan untuk edukasi sosial misal di tingkat masyarakat umum atau pelajar dan mahasiswa dalam bentuk seminar.

Tahap kedua. Memilah milah aktivitas yang tidak penting selama phubbing. Tahapan ini bisa dilakukan dengan menuliskannya sedetil mungkin dan sebanyak mungkin. Lakukan check list mana yang tidak perlu lagi ke depannya untuk dilakukan. Tempel hasilnya di ruang pribadi kita. 

Tahap ketiga. Melatih diri disiplin dalam penggunaan gadget. Misal hanya buka gadget saat waktu-waktu tertentu. Beruntung jika ada yang mau membantu untuk melakukan tahapan ini.

Faktor penyebab phubbing Adalah

Sederhana saja penyebabnya. Semua berawal dari pribadi masing-masing sebagai pengguna internet dalam smartphone. Karena setiap pribadi memiliki pemahaman, kesibukan dan skill berbeda terkait fungsi dan manfaat dari internet maupun smartphone. Hal tersebut akan mempengaruhi habit seseorang dalam menggunakan smartphone ini.

Ketika semua itu tidak dikontrol, atau tidak dibatasi ya selayaknya layangan yang terus diulurlah. Jadinya kisah layangan putus ya. Eh kok jadi kesana sih :D. Setidaknya ada pola seperti penjelasan sebagai berikut:

1.Tingkat Pemahaman Tentang Fungsi/Manfaat Smartphone

Artinya tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama tentang esensi dari sebuah smartphone. Banyak yang kemudian terlena dengan kemudahan berkoneksi dengan dunia luar yang luas tak terbatas. Karena sudah cukup merasa mengikuti zaman. Mengikuti trend san seterusnya.

Padahal tidak semua trend itu baik dan tidak semua trenditu harus ditiru. Nah lho.Jika ada pemahaman yang baik tentang fungsi dan manfaatnya, ini merupakan awal yang lebih baik dari seseorang sehingga bisa lebih bijak dalam menggunakan smartphone.

2. Pola Kebiasaan Perilaku

Semua hal seremeh apapun itu, termasuk perilaku kita jika dilakukan dengan terus menerus maka akan membentuk pola khusus dalam otak bawah sadar kita. Semakin terus dilakukan akan semakin kuat tertanam dalam pikiran bawah sadar kita. Tangan kita akan otomatis mencari-cari hp kita saat sebentar saja tidak memegangnya.

Padahal dulu sebelum ada hp kita bisa mengkondisikan diri kita untuk menggunakan alat komunikasi pada saat dibutuhkan saja bukan.

3. Kontrol Diri

Nihilnya kontrol diri seseorang dalam menggunakan smartphone sangat memperluas potensi seseorang menjadi pelaku phubbing. Beda jika seseorang sudah bisa dan terbiasa mengontrol dirinya dalam menggunakan dan menikmati teknologi komunikasi dan informasi ini. Misalnya, seseorang mampu mengatur dirinya sendiri kapan dia harus menggunakan ataupun menghentikan aktifitas phubbing.

Jurnal  Phubbing

Jurnal-jurnal yang menjelaskan tentang fenomena phubbing ini saya melihat sudah banyak. Bisa coba di jurnal proquest,

Maaf jika masih minim referensi. Inti utama dari penulisan artikel ini bukan pembahasan mendalam tentang phubbing. Hanya ingin sekedar kampanye saja soal phubbing. Meskipun sebenarnya saya juga ada beberapa jurnal penelitian tentang phubbing. Tapi hanya saya sarikan saja dalam artikel ini ya.